Jalanjalan.it.com – Jelajahi pesona magis cherry blossom atau Sakura di Jepang. Pelajari tradisi Hanami, waktu terbaik berkunjung, dan lokasi ikonik untuk menyaksikan keindahannya.
Musim Semi di Jepang: Perayaan Singkat Keindahan dan Refleksi
Tidak ada pemandangan yang lebih ikonik dan menyentuh hati di Jepang selain mekarnya bunga Sakura (Cherry Blossom). Fenomena alam yang berlangsung singkat ini bukan hanya sekadar musim semi, tetapi telah menjadi simbol nasional yang mengakar kuat dalam budaya, filosofi, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Puncak perayaan mekarnya bunga ini dikenal sebagai Festival Hanami, sebuah tradisi kuno yang mengundang jutaan orang, baik lokal maupun wisatawan, untuk berkumpul, merayakan, dan merenungkan keindahan alam yang fana.
Mengunjungi Jepang selama musim cherry blossom adalah pengalaman sekali seumur hidup. Suasana berubah menjadi magis; taman-taman, tepi sungai, dan gunung-gunung diselimuti lapisan warna merah muda dan putih yang lembut.
BACA JUGA : Keindahan dan Sejarah Benteng Belgica
Hanami: Tradisi Melihat Bunga yang Mendalam
Hanami secara harfiah berarti “melihat bunga.” Tradisi ini berawal dari masa periode Nara dan Heian, di mana kaum bangsawan awalnya mengamati bunga plum (ume), tetapi kemudian beralih ke bunga Sakura yang dianggap lebih indah dan memiliki makna filosofis yang mendalam.
- Makna Mono no Aware: Keindahan bunga Sakura yang hanya mekar selama satu hingga dua minggu melambangkan konsep Buddha tentang mono no aware, yaitu kesadaran dan kepekaan terhadap kefanaan atau ketidak-kekalan segala sesuatu. Bunga yang mekar penuh hanya untuk gugur beberapa hari kemudian mengajarkan refleksi tentang kehidupan, keindahan, dan kematian.
- Piknik Komunal: Hanami modern adalah perayaan komunal yang meriah. Keluarga, teman, dan rekan kerja berkumpul di bawah pohon Sakura, menggelar tikar, berbagi makanan (seperti bento dan mochi Sakura), minum sake, dan bernyanyi. Ini adalah momen langka dalam budaya Jepang yang formal, di mana orang bisa bersantai, tertawa, dan menikmati kebersamaan di alam terbuka.
Kapan dan Di Mana Menyaksikan Sakura Terbaik?
Waktu mekar bunga Sakura sangat bervariasi setiap tahun dan bergerak seperti gelombang—di mulai dari selatan (Okinawa) pada Januari, mencapai puncaknya di wilayah utama (Tokyo, Kyoto, Osaka) pada akhir Maret hingga awal April, dan berakhir di utara (Hokkaido) pada Mei.
- Tokyo: Ueno Park dan Shinjuku Gyoen adalah spot populer. Ueno Park terkenal dengan barisan pohon Sakura di sepanjang jalur utamanya, sementara Shinjuku Gyoen menawarkan pemandangan kontras antara arsitektur modern dan keindahan alami.
- Kyoto: Sungai Kamo dan Filosofi No Michi (Philosopher’s Path) adalah spot paling romantis. Philosopher’s Path, sebuah kanal kecil yang di kelilingi ribuan pohon Sakura, menawarkan pemandangan yang tenang dan reflektif.
- Gunung Fuji: Salah satu pemandangan paling dramatis adalah kombinasi bunga Sakura yang mekar dengan latar belakang Gunung Fuji yang di selimuti salju. Area Danau Kawaguchiko adalah spot favorit para fotografer.
- Yozakura (Sakura Malam): Banyak kuil dan taman mengadakan iluminasi khusus di malam hari (yozakura). Lampu sorot di bawah pohon Sakura menciptakan efek dramatis, memberikan pengalaman yang sama sekali berbeda dan magis.
Tips Merencanakan Kunjungan Cherry Blossom
Merencanakan perjalanan selama musim Sakura membutuhkan ketelitian karena waktu mekarnya yang tidak menentu dan popularitas yang tinggi:
- Ikuti Ramalan: Pantau Ramalan Bunga Sakura (Sakura Forecast) yang di rilis oleh Badan Meteorologi Jepang. Ramalan ini sangat penting karena mekar penuh (mankai) dapat bergeser beberapa hari akibat perubahan suhu.
- Pesan Akomodasi Jauh Hari: Musim Sakura adalah musim turis puncak. Pesan penerbangan dan akomodasi setidaknya 6-12 bulan sebelumnya untuk mendapatkan harga terbaik dan ketersediaan.
- Hormati Lingkungan: Saat Hanami, pastikan Anda hanya menggunakan area yang di izinkan untuk piknik. Bawa kembali semua sampah Anda dan jangan pernah menyentuh atau mematahkan ranting pohon Sakura.
Festival Cherry Blossom adalah intisari dari kebudayaan Jepang: perpaduan antara penghargaan yang mendalam terhadap alam, semangat kebersamaan yang hangat, dan filosofi yang kontemplatif. Mengalami keajaiban bunga Sakura adalah kesempatan untuk sejenak berhenti, mengagumi keindahan yang singkat, dan membawa pulang pelajaran abadi tentang kehidupan.

