1. Mengenal Desa Adat Semende
Jalanjalan.it.com – Sumatera Selatan dikenal memiliki kekayaan budaya yang beragam, salah satunya adalah Desa Adat Semende. Desa ini dihuni oleh masyarakat yang masih memegang teguh adat istiadat Semende, sebuah sub-etnis dari masyarakat Besemah di wilayah pegunungan Sumatera Selatan.
Keunikan desa ini tidak hanya terletak pada arsitektur rumah adatnya, tetapi juga pada sistem kekerabatan, warisan tradisi, dan kearifan lokal yang tetap lestari di tengah modernisasi.
2. Sejarah dan Filosofi Semende
Masyarakat Semende di percaya berasal dari daerah Pagaralam, lalu menyebar ke berbagai wilayah di Sumatera Selatan, Lampung, hingga Bengkulu. Filosofi hidup orang Semende banyak di pengaruhi oleh adat dan nilai-nilai Islam yang kuat.
Salah satu ciri khas masyarakat Semende adalah konsep “Tunggu Tubang”, yaitu sistem pewarisan yang memberikan hak utama atas harta pusaka, terutama rumah adat, kepada anak perempuan tertua. Konsep ini melambangkan peran penting perempuan sebagai penjaga rumah tangga dan keharmonisan keluarga.
3. Rumah Adat Jambat Desa Adat Semende
Ikon paling menonjol dari Desa Semende adalah Rumah Adat Jambat. Rumah tradisional ini berbentuk rumah panggung dengan tiang-tiang besar dari kayu ulin atau meranti. Atapnya tinggi berbahan ijuk atau seng, sementara dindingnya terbuat dari papan kayu.
Rumah Jambat tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga simbol status sosial dan pusat kegiatan adat. Di dalam rumah ini biasanya tersimpan benda pusaka keluarga, serta menjadi lokasi musyawarah adat dan upacara penting.
4. Tradisi dan Upacara Adat
Masyarakat Semende masih melaksanakan berbagai upacara adat yang sarat makna, di antaranya:
- Upacara Pernikahan Adat Semende, yang di warnai dengan prosesi unik dan simbolis.
- Ritual Warisan Tunggu Tubang, sebagai pengukuhan hak anak perempuan tertua.
- Acara Syukuran Panen, sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas hasil bumi.
Tradisi ini menunjukkan eratnya hubungan masyarakat dengan leluhur, alam, dan keyakinan spiritual.
5. Sistem Pertanian Tradisional Desa Adat Semende
Sebagian besar masyarakat Desa Semende bermata pencaharian sebagai petani, khususnya kopi dan padi. Kopi Semende dikenal memiliki cita rasa khas karena di tanam di tanah pegunungan yang subur.
Selain itu, masyarakat juga masih mempertahankan sistem pertanian gotong royong yang di sebut “besemah”, di mana warga saling membantu dalam mengolah lahan dan panen. Nilai kebersamaan ini memperkuat ikatan sosial di antara penduduk desa.
6. Kehidupan Sosial dan Kearifan Lokal
Kehidupan masyarakat Semende di warnai dengan nilai-nilai musyawarah, gotong royong, dan religiusitas. Mereka sangat menjunjung tinggi rasa hormat terhadap orang tua serta solidaritas dalam komunitas.
Hukum adat masih berlaku kuat, terutama terkait pernikahan, pewarisan, dan penyelesaian konflik. Semua itu menunjukkan bagaimana kearifan lokal Semende mampu menjaga keharmonisan sosial di tengah arus perubahan zaman.
7. Desa Adat sebagai Wisata Budaya
Saat ini, Desa Semende mulai di lirik sebagai destinasi wisata budaya. Wisatawan yang datang bisa menyaksikan rumah adat Jambat, mengikuti upacara tradisional, hingga mencicipi kopi khas Semende.
Selain itu, letak geografis desa yang berada di dataran tinggi membuatnya memiliki panorama alam indah, dengan udara sejuk dan pemandangan pegunungan hijau. Hal ini menambah daya tarik wisata sekaligus memberi peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
8. Tantangan Pelestarian
Meski tradisi masih terjaga, Desa Adat Semende menghadapi tantangan modernisasi. Banyak generasi muda yang merantau ke kota, sehingga ada kekhawatiran adat akan semakin ditinggalkan. Oleh karena itu, pelestarian melalui pendidikan budaya, festival adat, dan promosi wisata sangat penting untuk menjaga identitas masyarakat Semende.
Dukungan pemerintah daerah dan komunitas budaya juga diharapkan mampu memperkuat posisi Desa Adat Semende sebagai warisan budaya nasional.
Kesimpulan
Desa Adat Semende adalah potret warisan budaya Sumatera Selatan yang kaya akan tradisi, filosofi hidup, dan kearifan lokal. Dengan rumah adat Jambat, sistem pewarisan Tunggu Tubang, serta kehidupan sosial yang menjunjung tinggi gotong royong, desa ini menjadi simbol harmoni antara manusia, adat, dan alam.
Bagi wisatawan, Desa Adat Semende bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga pengalaman berharga untuk menyelami nilai budaya yang mendalam. Melestarikan desa adat ini berarti menjaga identitas bangsa agar tetap hidup dari generasi ke generasi.