Jalanjalan.it.com – Kuliner tradisional kini tampil lebih modern dan instagrammable, memadukan cita rasa autentik dengan tampilan menarik untuk generasi muda.
Indonesia di kenal dengan kekayaan kulinernya yang beragam, mulai dari makanan berat hingga camilan manis. Di era media sosial, makanan tidak hanya di nilai dari rasanya saja, tetapi juga dari tampilannya. Tak heran jika banyak kuliner tradisional kini di sajikan dengan cara lebih modern sehingga terlihat instagrammable. Tampilan cantik dan unik membuat makanan tradisional semakin digemari generasi muda tanpa kehilangan cita rasa aslinya.
BACA JUGA : Gunung Marapi Sumatra Barat: Pesona, Mitos, dan Wisata Alam
Tren Kuliner Tradisional di Era Digital
Media sosial, khususnya Instagram dan TikTok, menjadikan makanan sebagai salah satu konten favorit. Foto makanan dengan plating cantik, warna menarik, dan dekorasi estetik mudah menarik perhatian. Oleh karena itu, pelaku kuliner memanfaatkan tren ini dengan menyajikan makanan tradisional dalam bentuk yang lebih segar dan fotogenik.
Tujuannya bukan sekadar menarik pembeli, tetapi juga melestarikan makanan khas daerah agar tetap relevan dengan gaya hidup modern.
Contoh Kuliner Tradisional yang Instagrammable
1. Klepon Warna-Warni
Biasanya berwarna hijau, kini klepon hadir dengan berbagai warna pastel seperti pink, biru, atau ungu. Taburan kelapa parut putih kontras dengan warna adonan, membuat klepon lebih menarik di foto.
2. Es Dawet Cantik
Minuman tradisional seperti es dawet kini tampil dalam gelas estetik dengan tambahan topping boba, buah segar, atau es krim. Perpaduan warna hijau cendol, gula merah, dan santan terlihat sangat fotogenik.
3. Serabi Modern
Serabi khas Jawa biasanya sederhana, tetapi kini hadir dengan topping keju, cokelat, hingga buah segar. Di sajikan dalam piring keramik cantik, serabi jadi camilan tradisional yang kekinian.
4. Lapis Legit Mini
Kue lapis legit yang biasanya berbentuk besar kini di buat mini dengan berbagai pola unik. Ukurannya yang mungil membuatnya lebih menarik saat di foto sekaligus praktis di nikmati.
5. Soto dalam Jar
Soto tradisional Indonesia kini di kemas dalam jar bening. Lapisan kuah, sayuran, dan lauk terlihat jelas sehingga memberi kesan segar dan modern.
6. Kue Tradisional Bento Style
Beberapa penjual menyajikan kue tradisional seperti onde-onde, nagasari, atau kue lapis dalam kotak bento ala Jepang. Tampilan ini membuat jajanan pasar terlihat lebih elegan.
Mengapa Kuliner Tradisional Instagrammable Diminati?
Ada beberapa alasan mengapa kuliner tradisional dengan tampilan instagrammable semakin populer:
- Visual Menarik – Foto makanan yang cantik membuat orang tertarik mencoba.
- Konten Media Sosial – Generasi muda gemar membagikan pengalaman kuliner di Instagram atau TikTok.
- Pelestarian Tradisi – Membuat makanan tradisional tampil modern membantu menjaga eksistensinya.
- Peluang Bisnis – Tampilan menarik dapat meningkatkan nilai jual kuliner lokal.
Dampak Positif bagi Kuliner Nusantara
Tren instagrammable membawa dampak baik bagi kuliner tradisional:
- Meningkatkan popularitas makanan lokal di kalangan generasi muda.
- Membuka peluang ekspor karena tampilannya menarik wisatawan asing.
- Menghidupkan UMKM kuliner dengan inovasi kreatif.
- Melestarikan resep tradisional meski dengan penyajian modern.
Tips Membuat Kuliner Tradisional Lebih Instagrammable
- Gunakan Warna Alami – Misalnya, pewarna dari bunga telang, pandan, atau ubi ungu.
- Plating Estetik – Sajikan makanan di piring keramik, mangkuk kaca, atau wadah bambu.
- Perpaduan Tradisional dan Modern – Tambahkan topping atau kreasi baru tanpa menghilangkan cita rasa asli.
- Pencahayaan Tepat – Cahaya alami membuat warna makanan terlihat lebih menggugah selera.
Kesimpulan
Kuliner tradisional yang instagrammable adalah bentuk inovasi dalam melestarikan makanan lokal agar tetap diminati generasi muda. Dari klepon warna-warni hingga es dawet dengan topping modern, semua menunjukkan bahwa cita rasa autentik bisa dikemas dengan tampilan menarik.
Dengan perpaduan tradisi dan tren digital, kuliner nusantara semakin dikenal luas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Inovasi visual ini membuktikan bahwa makanan tradisional tetap bisa eksis dan relevan di era media sosial.