Day of The Dead

Day of The Dead di Meksiko: Menghormati Leluhur

Jalanjalan.it.comDay of The Dead di Meksiko adalah tradisi kuno untuk menghormati leluhur dengan warna, musik, dan doa penuh makna spiritual.

Di Meksiko, kematian bukan dianggap sebagai akhir, melainkan bagian dari siklus kehidupan yang harus dirayakan dengan penuh warna, tawa, dan cinta.
Tradisi inilah yang tercermin dalam Day of The Dead atau Día de los Muertos, sebuah perayaan tahunan yang menjadi simbol kuat penghormatan kepada leluhur dan keluarga yang telah meninggal dunia.

Lebih dari sekadar upacara keagamaan, Day of The Dead adalah perpaduan antara budaya, seni, dan spiritualitas yang telah diwariskan selama berabad-abad.
Perayaan ini bahkan diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia pada tahun 2008.


BACA JUGA : Festival Edinburgh Fringe: Panggung Seni Dunia

1. Asal-Usul Day of The Dead

Tradisi Day of The Dead berasal dari percampuran budaya kuno suku Aztec dan pengaruh Katolik Spanyol.
Sebelum kedatangan bangsa Spanyol pada abad ke-16, masyarakat Aztec telah memiliki kebiasaan menghormati dewa kematian Mictecacihuatl dan memperingati arwah leluhur dalam ritual yang berlangsung selama satu bulan penuh.

Ketika Spanyol menjajah Meksiko, tradisi ini kemudian disesuaikan dengan ajaran Katolik yang memperingati All Saints’ Day (1 November) dan All Souls’ Day (2 November).
Dari sinilah muncul perayaan modern Día de los Muertos, yang kini dikenal di seluruh dunia sebagai festival kematian paling indah dan bermakna.


2. Waktu dan Makna Perayaan

Día de los Muertos biasanya berlangsung selama dua hari penuh:

  • 1 November – Día de los Angelitos (Hari Anak-Anak):
    Dikhususkan untuk mengenang anak-anak yang telah meninggal.
  • 2 November – Día de los Muertos (Hari Orang Dewasa):
    Di dedikasikan untuk menghormati arwah orang dewasa yang telah tiada.

Selama perayaan ini, di yakini bahwa roh orang yang telah meninggal kembali ke dunia hidup untuk mengunjungi keluarganya.
Keluarga pun menyambut mereka dengan altar khusus (ofrenda), makanan kesukaan semasa hidup, lilin, bunga, dan musik.


3. Simbol dan Unsur-Unsur Penting dalam Day of The Dead

Setiap elemen dalam perayaan ini memiliki makna mendalam.
Berikut beberapa simbol yang paling di kenal:

a. Ofrenda (Altar Penghormatan)

Ofrenda adalah pusat dari seluruh perayaan. Biasanya terdiri dari beberapa tingkat yang di hiasi foto, lilin, bunga, dan makanan.
Tiap benda yang di letakkan di atas altar memiliki makna spiritual — misalnya, air untuk menghapus dahaga arwah, garam untuk penyucian, dan makanan favorit sebagai simbol cinta keluarga.

b. Cempasúchil (Bunga Marigold)

Bunga oranye terang ini di sebut “bunga kematian” dan di percaya mampu menuntun roh menuju rumah keluarga mereka melalui aroma khasnya.

c. Calaveras (Tengkorak Gula)

Tengkorak warna-warni dari gula atau cokelat menjadi simbol kehidupan dan kematian yang berdampingan.
Calaveras sering di hiasi nama orang yang telah meninggal dan di letakkan di altar sebagai bentuk kenangan manis.

d. Pan de Muerto (Roti Kematian)

Roti khas ini berbentuk bundar dengan hiasan menyerupai tulang di atasnya. Pan de Muerto melambangkan kehidupan dan siklus spiritual yang terus berputar.

e. Lilin dan Foto Keluarga

Lilin di nyalakan untuk menerangi jalan roh yang kembali, sementara foto keluarga yang telah meninggal di tempatkan di altar untuk mengingat dan menghormati mereka.


4. Suasana dan Cara Masyarakat Merayakan

Selama Día de los Muertos, Meksiko di penuhi warna, musik, dan kebahagiaan.
Keluarga akan membersihkan dan menghias makam dengan bunga cempasúchil, menyalakan lilin, serta menghabiskan waktu di pemakaman sambil bernyanyi, berdoa, dan makan bersama.

Di kota besar seperti Mexico City, festival ini di rayakan dengan parade besar, kostum warna-warni, dan pertunjukan seni bertema kematian.
Orang-orang berdandan menyerupai tengkorak atau ikon terkenal La Catrina — sosok wanita elegan berwajah tengkorak yang menjadi simbol Día de los Muertos.

Meskipun tampak meriah, makna sejatinya tetap sama: menghormati dan merayakan kehidupan orang-orang yang telah pergi, bukan berduka atas kepergian mereka.


5. Makna Spiritual dan Filosofis

Día de los Muertos mengajarkan bahwa kematian bukanlah akhir, melainkan bagian alami dari perjalanan manusia.
Bagi masyarakat Meksiko, mengakui kematian berarti menghargai kehidupan.

Perayaan ini juga menjadi cara untuk mempererat hubungan antar generasi — anak-anak di ajarkan mengenang nenek moyang mereka, sementara orang dewasa memperkuat ikatan keluarga melalui tradisi bersama.

Selain itu, festival ini menumbuhkan kesadaran spiritual tentang pentingnya bersyukur dan menghargai waktu bersama orang-orang tercinta saat mereka masih hidup.


6. Day of The Dead dalam Budaya Populer

Popularitas Day of The Dead telah menyebar ke seluruh dunia, terutama setelah sering di angkat dalam karya seni dan film.
Salah satu contoh paling terkenal adalah film animasi “Coco” (2017) yang menggambarkan tradisi Meksiko ini dengan hangat dan emosional.

Meski begitu, masyarakat Meksiko tetap menjaga keaslian nilai-nilai spiritualnya. Festival ini bukan sekadar tontonan visual, tetapi warisan budaya yang menegaskan identitas mereka sebagai bangsa yang menghormati leluhur dengan cinta dan kebanggaan.


7. Nilai Budaya yang Dapat Dipetik

Perayaan Day of The Dead memiliki banyak pesan moral yang bisa di ambil oleh masyarakat dunia, antara lain:

  • Menghargai keluarga dan leluhur sebagai bagian dari jati diri kita.
  • Tidak takut pada kematian, karena kematian adalah kelanjutan dari kehidupan.
  • Menjaga tradisi dan kebersamaan, meskipun dalam suasana kehilangan.
  • Menumbuhkan rasa syukur, karena hidup dan mati memiliki makna yang saling melengkapi.

Nilai-nilai ini menjadikan Day of The Dead bukan sekadar festival budaya, tetapi juga refleksi spiritual bagi siapa pun yang menghargai makna kehidupan.


Kesimpulan

Day of The Dead di Meksiko adalah perayaan yang memadukan unsur spiritual, budaya, dan seni dengan cara yang indah dan penuh makna.
Melalui bunga marigold, altar ofrenda, dan musik yang menggema, masyarakat Meksiko menunjukkan bahwa cinta kepada keluarga tidak berakhir dengan kematian. Festival ini mengajarkan dunia bahwa kematian bisa di rayakan dengan warna dan kasih sayang, bukan hanya kesedihan.
Lebih dari sekadar tradisi, Day of The Dead adalah simbol cinta abadi dan rasa syukur terhadap kehidupan itu sendiri — warisan budaya yang terus hidup di hati masyarakat Meksiko dan dunia.